Monday, September 25, 2017

Cerdas Finansial 4


Hari keempat cerdas finansial

Akhir-akhir ini Airish sering mengalami tantrum, kadang lama, kadang pun hanya sebentar.
terkadang dia tantrum sambil memukulkan barang yang dipegangnya ke lantai.

Tantrum Airish sempat menyakiti adiknya tanpa disengaja, dia memukulkan barang yang dipegangnya kerdepan, kebetulan saja adiknya persis berada didepannya, dan akhirnya adik pun menangis.

Saya berusaha menenangkan Airish dan berrbicara, kalau ingin sesuatu tidak bisa dilakukan jika sambil menangis karena saya tidak mengerti. Akhirnya diapun bisa menenangkan dirinya, sambil saya beritahukan bahwa tangan diberikan oleh Allah untuk memberi, dan menyayangi adiknya. bukan untuk menyakiti.


#harikeempat
#Level8
#kuliahbunsayiip
#rejekiitupastikemuliaanyangdicari
#cerdasfinansial

Cerdas Finansial 3


Hari ketiga cerdas finansial.

Airish termasuk anak yang mudah untuk diberikan pengertian, meskipun kadang tak semulus harapan, hehehe.

Seperti pagi ini, sebenarnya dia sudah mandi, namun karena melihat saya melangkah ke kamar mandi dia langsung mengikut saya untuk masuk ke kamar mandi.

"Airish mau kemana nak?"
"Aisyh mau te tamakh mandi"
"Airish kan sudah mandi, untuk apa ke kamar mandi lagi"
" Mo wutu"

Sekuat tenaga saya menahan tawa sekaligus kagum, MasyaAllah saya tidak pernah mengajarkan Airish secara langsung bahwa beginilah berwudhu, namun ternyata dia merekam dengan baik apa yang didengar dan dilihatnya.

"Ayo, yuk, sholat sama Tetta nak"
" Syolak....ayo"
"Tetta mau sholat dhuha, terus berdoa sama Allah, Ya Allah jadikanlah Airish dan adik Fatih menjadi anak salehah dan saleh"
"Aaamiiiin"
kami pun berpelukan, bukankah anak saleh dan salehah adalah bagian dari rezeki dari Allah SWT. :)

#hariketiga
#Level8
#kuliahbunsayiip
#rejekiitupastikemuliaanyangdicari
#cerdasfinansial

Cerdas Finansial 2


Hari kedua mendidik anak cerdas finansial........

Mengenalkan konsep bahwa rezeki adalah hak prerogatif Allah SWT, adalah tantangan tersendiri bagi saya,. Airish (2y25d) mulai mampu menunjukkan rasa suka dan tidak suka dengan reaksi spontanitas ala anak seusianya.

Setiap pagi saya harus menjawab pertanyaannya yang populer
"mau kemana, tetta?" pertanyaan ini akan diucapkannya berkali-kali setiap melihat saya memakai pakaian seragam kantor.

Hal ini adalah momen yang tepat untuk mengenalkan Airish pada prinsip rezeki dari Allah.
" Airish, Tetta ke kantor yah nak, Allah itu suka pada hambaNya yang menjemput rezekinya. Kalau tetta gak ke kantor jemput rezeki dari Allah, nanti rezekinya lama ketemu deh"

Entah apa yang dipahami oleh anak seusia Airish dengan jawaban yang saya berikan, namun saya yakin dia merekam semua perkataan saya, dan semoga dia dapat memahami hakikat rezeki yang datangnya dari sang empunya hidup, Allah Azza wa Jalla.

Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.
(Q.S. Al Mulk ayat 15)


#harikedua
#Level8
#kuliahbunsayiip
#rejekiitupastikemuliaanyangdicari
#cerdasfinansial



Tuesday, September 19, 2017

Resensi Buku : "I love Homeschooling"



Judul buku : I love Homeschooling, segala sesuatu yang harus diketahui tentang Homeschooling
Penulis : Indah Hanaco
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
ISBN : 978 – 979 – 22 – 7924 - 5



Buku  ini ditulis oleh Ibu Indah Hanaco seorang praktisi Home Schooling (HS), berangkat dari kegalauan beliau ketika anaknya berumur 11 tahun tiba-tiba minta belajar di rumah. Karakter anaknya yang dianggap aneh dilingkungan sekolah membuat dia tidak nyaman dan menjadi pemurung. Akhirnya dengan mengumpulkan berbagai informasi dan mengikuti komunitas pelaku HS, penulis menetapkan hati untuk melaksanakan HS, kisah perjalanan melaksanakan HS dan berbagai macam seluk beluknya dirangkum dalam buku ini.

Bab pertama dibuka dengan apa itu HS dan sejarahnya di Indonesia, secara sederhana HS bisa dijelaskan sebagai model pendidikan berbasis rumah, dengan orangtua sebagai penanggung jawab aktif serta fokus pada kepentingan dan kebutuhan anak-anaknya, jadi HS ini bukanlah sebuah hal yang istimewa, mahal, bahkan aneh, karena sejatinya proses pendidikan memang tanggung jawab dasar orang tua terhadap anaknya, hanya saja di masa sekarang ini pandangan orang kebanyakan jika anak tidak bersekolah formal kesannya  lebih kearah negatif. Di Indonesia sendiri perkembangan HS sudah diakui keberadaannya sejak tahun 2003, dengan dikeluarkannya UU no 20/2003 tentang sistem pendidikan nasional yang menyebutkan tentang adanya kegiatan informal yang dilakukan keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri.
Sistem pendidikan di Indonesia, sekarang ini khususnya SD  mewajibkan anak-anak untuk menghabiskan 1.400 jam pelajaran sedangkan rekomendasi UNESCO hanya berkisar 800-900 jam pelajaran, sehingga anak-anak gampang merasa bosan, bahkan kelebihan beban pelajaran. Tidak hanya itu, fenomena yang terjadi saat ini antara lain bully, pacaran, dll membuat para orang tua merasa resah melepas anak-anaknya ke sekolah formal. HS menjadi salah satu alternative pola pendidikan anak yang relatif aman, selain itu pendidikan sesuai keinginan, fleksibiltas, belajar dari rasa ingin tahu, mandiri dan kesempatan mengenali potensi adalah nilai plus dari sistem HS ini.
Namun pertanyaan yang kemudian muncul, utamanya bagi yang ingin menjalankan HS adalah, bagaiman menjalankannya?, harus mulai dari mana?. Bagaimana kurikulum dan cara belajarnya?. Konsep HS adalah sistem yang berbasis kepada anak sebagai objek pendidikan, karenanya tidak perlu bingung karena sistem pendukung pendidikan seperti disebutkan tadi akan mudah ditentukan berdasarkan kebutuhan anak itu sendiri. Kurikulum pendidikan HS pun dengan mudah untuk diakses baik yang berbayar maupun yang gratis banyak tersedia sisa bagaimana orang tua mampu mengenali kebutuhan anak dalam belajar. Demikian pula dengan cara belajar, orang tua dapat dengan bebas untuk mengajarkan, mendampingi anak-anak sesuai dengan modalitas belajar yang paling dominan, baik audio, visual ataupun kinestetik.

Kenyataan lain yang menjadi sorotan adalah tentang biaya pendidikan, banyak yang beranggapan bahwa HS akan menghabiskan banyak sekali biaya dibandingkan dengan pendidikan konvensional. Padahal tidak demikian di buku ini dijelaskan bahwa justru dengan ber-HS orang tua dapat menyesuaikan biaya yang dikeluarkan dengan alokasi dana untuk pendidkan anak. Bagusnya lagi adalah orang tua dapat lebih kreatif untuk menghadirkan sarana pendidikan bagi anak-anaknya. Fenomena kedua yang menjadi bahasan adalah ijazah, jangan khawatir dengan adanya UU pendidikan nasional, peserta HS dengan mudah untuk memperoleh ijazah, baik dengan ijazah kesetaraan, ijazah yang melalui mekanisme ujian nasional bahkan ijazah dari luar negeri.

Pendidikan berbasis rumah di Indonesia sudah mulai berkembang, dimana-mana komunitas HS bermunculan mengumpulkan begitu banyak praktisi HS di negeri ini, dari sana pulalah diskusi antar pelaku HS berkembang, saling berbagi tentang plus dan minus HS menjadi bahan pelajaran satu dengan yang lain. Namun kesemuanya adalah upaya orang tua pelaku HS untuk menyelamatkan anak-anak agar mereka menjadi anak-anak yang sukses nantinya. Bukan berarti mengucilkan sistem pendidikan di negeri ini karena dimanapun atau bagaimanapun anak-anak belajar sukses dunia akhirat adalah tujuannya.

“Tidak peduli bagaimana sebuah berlian ditempa, karena pada akhirnya kilauannya lah yang akan membuat orang terpesona”


#Resensibuku
#BacaYuk

Cerdas Finansial 1



Hari pertana tantangan kali ini di level 8 kelas bunda sayang adalah mengenai kecerdasan finansial

Mengenalkan konsep finansial pada anak memang lebih pada mendapat dan  mengelola keuangan, namun yang harus disadari sebagai orang tua adalah lebih pada mengenalkan konsep rejeki dan uang hanya bagian kecil darinya.

Airish 2y20d sebenarnya telah mengenal uang sebagai sebuah benda yang ditukarkan untuk mendapatkan sejumlah barang, meski sebenarnya tidak ada standar waktu yang pas untuk mengenalkan uang pada anak, namun bagi saya Airish masih terlalu dini untuk mengetahui hal tersebut. Kebiasaan dan lingkungan rumah mau tidak mau membuat Airish sudah sedikit paham tentang uang.

Mengenalkan konsep rejeki seperti kata Ibu Septi adalah hal yang paling utama, saya sudah sering melakukan sounding pada Airish tentang hal ini. Seperti hari ini saya mengajak Airish ke mesin ATM, dia cukup antusias menunggu uang keluar dari mesin. setelah uang keluar saya lalu bertanya; "uangnya siapa yang kasi nak?" dengan spontang dia menjawab " Allah"

WOW momen ini begitu menyenangkan hati saya, semoga apa yang Airish ucapkan disertai dengan pemahaman.

Untuk Alfatih 9m20d mengucapkan kata Alhamdulillah dan Bismillah merupakan usaha saya untuk mengenalkan padanya betapa rejeki itu Allah berikan yang senantiasa harus disyukuri meskipun hanya dalam bentuk ASI.


#KuliahBunsayIIP
#Tantangan10Hari
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial

Saturday, September 2, 2017

Semua Anak Adalah Bintang 10

Hari 10


Airish dan Alfatih dua pribadi yang berbeda, mereka masing-masingnya adalah anak-anak yang unik. Mereka punya karakter sendiri, mereka punya tahapan perkembangan sendiri, mereka memberikan kejutan-kejutan yang berbeda untuk orang sekitarnya.

Mereka kini tumbuh bersama mengasah keempat ranah potensial mereka, intrapersonal, interpersonal, ranah perubahan, dan ranah spiritualitas akan mereka maksimalkan bersama.

Semoga saya akan selalu membersamai kalian nak, hingga kalian kelak akan bersinar bagaikan bintang gemintang.

#tantangan10hari
#level7
#kuliahbunsay
#Bintang keluarga

Semua Anak Adalah Bintang 9

Hari ke 9

Alfatih sudah mulai menunjukkan perkembangan, alhamdulillah dia sudah mulai bisa duduk sendiri, kemampuan berkomunikasipun sudah mulai terlihat lebih baik, dia sudah mampu menunjukkan bahwa dia ingin makan tanpa harus menangis.

Perkembangan Alfatih Alhamdulillah semakin hari semakin menujukkan grafik naik, meskipun tahapannya tidak boleh sama sekali dibandingkan dengan kakanya.
Bukankah ini adalah hal yang tabu dalam dunia "bintang"
yah karena Alfatih berbeda, dia unik dan very limited edition seperti juga kakaknya Airish.
Mereka sama dalam perbedaan :)


#Tantangan10hari
#Level7
#kuliahbunsay
#Bintangkeluarga

Semua Anak adalah Bintang 8

Hari ke 8


Jilbab bagi Airish adalah sahabat keluar rumah, sedari kecil saya membiasakan dia berjilbab, bukan paksaan hanya pembiasaan semata. Bagi saya selain membiasakan jilbab bagi Airish adalah pelindung kepala, karena kalau memakai topi atau bando, lebih gampang untuk terlepas.

Tapi hari ini Airish keluar rumah tanpa sahabatnya, entah apa yang dirasakan Airish tanpa sahabatnya, saya pun tidak memaksa dia berjilbab, karena belum ada kewajiban baginya, dan jiwanya masih butuh bereksplorasi dengan berbagi hal, situasi dan kondisi.

Akan tiba saatnya dia akan memahami dan dengan sukarela serta senang hati keluar rumah dengan memakai jilbabnya, kerana ranah spiritualnya telah terpenuhi dengan imaji yang indah tentang penciptanya, dan semoga sayalah yang mengantarkan hal tersebut padanya :)


#Tantangan10hari
#Level7
#kuliahbunsay
#Bintangkeluarga

Semua Anak adalah Bintang 7


Hari ke 7

Sepulang kantor seperti biasa, Airish langsung menyambut Adiknya, bukan Ibunya, hiks hiks
Hari ini Airish begitu senang menyambut adiknya pulang.
Hingga larut pun mereka masih saja bermain, membaca buku, berpelukan , dan lain lainya.
Intra dan Interpersonalnya dapat yah.... :)
Ah bahagianya Ibu melihat momen ini.

My stars...keep Shining yah....


#tantangan10hari
#Level7
#kuliahbunsay
#Bintangkeluarga

Semua anak adalah bintang 6

Hari ke 6

Lelah sepulang kantor tidak boleh menjadi alasan bagi saya untuk melewatkan momen bersama Airish, kalau Alfatih setiap hari ikut saya ke kantor, jadi Insya Allah momen membersamainya lumayan lebih banyak dibandingkan kakaknya.

Seperti hari ini sepulang kerja saya merasa begitu lelah, saya lalu mengajak Airish  untuk sejenak bersitirahat sebelum memulai aktivitas malam kami. Saya mewawancarai apa saja yang dilakukan hari ini.
Alhamdulillah dia cukup merespon dengan baik, meskipun dengan bahasa verbal yang belum sempurna, tapi cukup untuk dimengerti .

Ah Semakin hari, semakin banyak perkembangan yang ditunjukkannya, semoga dalam waktu dekat saya bisa bersamanya setiap hari,agar bintangnya semakin bersinar.

#Tantangan10hari
#level7
#kuliahbunsay
#Bintangkeluarga

Semua Anak Adalah Bintang 5

Hari Ke 5

Hari ini Airish akan ikut bersama saya dan adiknya ke acara penyuluhan, saya beraharap semoga kedua anak ini bisa mengikuti kegiatan saya hari ini tanpa tantrum dan kelelahan yang berlebihan.
Mulai dari pagi mereka ikut bersama saya, perjalanan yang ditempuh selama dua jam membuat mereka harus beberapa kali bangun tidur di atas mobil.
Airish terlihat cukup menikmati perjalanan kali ini, tidak henti-hentinya dia menanyakan semua hal yang dilihatnya dikanan kiri jalan, bahkan beberapa kali menyanyi beberapa buah lagu, sedangkan Alfatih dia cukup tenang meskipun beberapa saat dia rewel, mungkin karena kelelahan.

Perjalanan kali ini cukup memberikan mereka input, baik dari ranah intra, inter, change factor maupun ranah spiritual, semoga saja menambah lintasan pengalaman mereka. :)

#Tantangan10hari
#level7
#Kuliahbunsay
#BintangKeluarga

Semua Anak Adalah Bintang 4

Hari ke empat

Hari ini Airish punya sepeda Baru, dia sangat senang sekali. Awalnya dia tidak ingin berbagi dengan adiknya, tapi lama kelamaan, dia malah minta adiknya duduk di sadel belakang, ranah Intrapersonalnya mulai tergali.
Selamat bersepeda baru Airish J


#Tantangan10hari
#level7
#kuliahbunsay

#Bintangkeluarga 

Semua Anak adalah Bintang 3

Hari Ke 3

Airish termasuk anak yang kinsestetik meskipun kemampuan visualnya juga terlihat. Dia lebih sering menghabiskan waktunya dengan kegiatan-kegiatan fisik, berlali, bermain, bernyanyi, dan lain-lain.
Setiap pagi dia pasti mengikuti saya ke dapur, ada banyak aktivitas yang disenanginya disana.
Mulai dari mengambil sendok, memotong sayur, hingga mencuci piring meskipun lebih bisa disebut dengan bermain air.

Saya tidak pernah membatasi kesengannya karena sungguh dia sangat senang melakukan semua hal itu, dapat terlihat dengan jelas binar-binar matanya ketika berada di dapur. Bahkan akhir-akhir ini seiring dengan bertambahnya usia, dia lebih banyak bertanya tentang semua barang yang dipegangnya.
"Apa ini?", "Apa itu?"
dua kata tersebut hampir setiap waktu keluar dari mulutnya.

Dari serangkaian kegiatan yang dia lakukan didapur bersama saya, ranah inter dan intrapersonalnya sedikit demi sedikit terasah, dan semoga saja setiap proses itu akan menuntun kami untuk melihat "bintang" dari dirinya. :)

#Tantangan10hari
#Level7
#kuliahbunsay
#Bintangkeluarga

Semua Anak Adalah Bintang 2

Hari ke 2
Tantangan 10 hari, semua Anak adalah bintang

AHA momen bagi Airish dan Alfatih adalah bermain bersama, terkadang jika keduanya sudah bertemu mereka melakukan hal-hal yang begitu mengasyikkan, kadang tertawa, kadang saling bersahutan, kadang saling berebut mainan. Dalam bermain mereka menunjukkan siapa diri mereka, bagaimana mereka saling berinteraksi yang bahasa dan ekspresi yang muncul bagi kami orang dewasa begitu lucu dan menggemaskan.

Keempat ranah pengenalan potensi bagi keduanya cukup terlihat selama proses bermain, yang menjadi kunci utama bagi proses ini adalah pendampingan dan kebersamaan yang harus dilakukan oleh saya sebagai Ibu. Meskipun di tengah kesibukan bekerja proses ini tidak boleh terlewatkan

#Tantangan10hari
#Level7
#KuliahBunsay
#BintangKeluarga