Saturday, December 9, 2017

Persiapan dan refleksi diri menjadi fasilitator matrikulasi

Kelas matrikulasi adalah sebuah pintu gerbang sebelum memasuki dunia IIP secara menyeluruh, karena dalam kelas matrikulasi peserta akan diberikan pemahaman dasar mengenai  pola belajar, pola bertindak dan pola berkomunitas dalam IIP. Kelas matrikulasi dapat berlangsung jika perangkat matrikulasi terpenuhi, yang secara garis besar terdiri atas peserta dan fasilitator.

Fasilitator
Seorang faslitator adalah seorang yang dipilih oleh IIP sebagai seseorang yang membimbing, membersamai, mengarahkan, mendorong, meningkatkan dan mengevaluasi peserta matrikulasi dalam menjalani kelas matrikulasi sebagai salah satu langkah menjadi seorang Ibu yang professional.

Kesiapan
Kesiapan seorang fasilitator matrikulasi harus dimulai dari kesiapan diri sendiri, untuk lebih memudahkan saya rangkum dalam poin-poin berikut ini:
1.   1.  Kesiapan mental
Seperti yang telah dibahas dari pembekalan materi pada kelas TfFM ada banyak sikap mental yang harus dimiliki oleh seorang fasilitator antara lain: Building Raport, Active Listening, percaya diri dan masih banyak lagi. Menurut saya untuk semua sikap mental yang ada harus didasari oleh dua hal yaitu sikap mental yang baik dan positif, kedua hal ini penting karena menjadi dasar untuk sikap mental lainnya dalam menjadi fasilitator.

2.      2. Kesiapan manajemen
Fasilitator adalah seorang  katalisator (katalisator/ka·ta·li·sa·tor/ n 1 Kim katalis; 2 seseorang atau sesuatu yang menyebabkan terjadinya perubahan dan menimbulkan kejadian baru atau mempercepat suatu peristiwa (KBBI)). Katalisator yang baik setidaknya memiliki kemampuan manajemen yang baik, manajemen yang baik akan membuat seorang fasilitator mampu mengantarkan para peserta matrikulasi menemukan diri mereka sendiri yang selanjutnya akan menjadi seorang Ibu professional.

3.       Kesiapan Materi
Sebagai seorang calon fasilitator, kami telah dibekali dengan beberapa ilmu dasar, materi, sesi diskusi dan penguatan-penguatan lainnya. Materi yang diberikan adalah materi yang sangat berkaitan dengan tugas seorang fasilitator di kelas matrikulasi, tidak hanya itu sesi diskusi, tanya jawab dan evaluasi juga dilakukan. Olah karena itu tidak ada alasan bagi kami para calon fasilitator untuk tidak siap menerima tugas tersebut.

4.       3. Kesiapan spiritual
Modal yang paling utama bagi seorang fasilitator adalah kesiapan spiritual, karena yang maha menggenggam hati adalah Allah SWT dan manusia hanyalah perantara semata. Layaknya orangtua yang berupaya mendidik anaknya, maka usaha yang pertama kali harus dilakukan adalah mendekatkan diri pada sang maha hidup. Demikian pula dengan seorang fasilitator, mengantarkan para peserta untuk memahami semua materi tidak akan dapat berhasil tanpa campur tangan Allah SWT. Maka banyak berdoa dan mendekatkan diri pada Allah adalah modal utama dalam menjadi seorang fasilitator.

Pandangan tentang kedudukan fasilitator di komunitas IIP
Seorang fasilitator dalam komunitas IIP adalah seseorang yang bertindak mengantarkan peserta untuk memahami proses menjadi ibu professional dalam IIP melalui proses belajar dalam kelas matrikulasi. Secara umum fasilitator adalah seorang katalisator dengan berbagai kemampuan dasar yang dimiliki.

Rencana dan strategi dalam memfasilitasi kelas
Rencana dan strategi dalam memfasilitasi kelas akan saya bagi menjadi dua wilayah:
1.       Bagi diri sendiri
- Merencanakan gadget time yang sekiranya menjadi waktu yang akan disepakati bersama dikelas.
- Meningkatkan kemampuan membaca cepat dan tepat utamanya dalam kegiatan diskusi nantinya.
- Memahami dengan baik materi yang akan didiskusikan, agar tidak mati gaya.
2.         Bagi peserta
- Memilih perangkat kelas yang antusias mendaftarkan diri sendiri, agar lebih bertanggung jawab terhadap amanahnya.
- Menjalin komunikasi efektif dengan perangkat kelas, agar dinamika kelas berjalan dengan baik.
- Menyiapkan kejutan-kejutan kecil pada beberapa materi agar menjadi penyemangat bagi peserta.
-

Kekhawatiran menjadi Fasilitator
Kekhawatiran utama saya menjadi fasilitator adalah manajemen Gadget yang tidak maksimal dan  bagaimana agar peserta matrikulasi dapat memahami dan menerapkan materi dengan tepat dan benar. Dua hal ini akan menjadi hal yang paling saya khawatirkan, dan menjadi fokus utama saya dalam menjadi fasilitator matrikulasi.Syukurnya dalam kelas TfFM telah diberikan materi dan diskusi yang banyak memberikan tips dan trik bagaimana mengatasi kekhawatiran saya ini.

Penilaian akan proses adaptasi, serta keterlibatan diri dalam kelas TfFM

Saya adalah seorang yang mempunyai modalitas belajar yang dominan Audio karena itu butuh energy dan kesabaran bagi saya untuk beradaptasi dan terlibat dalam kelas TfFM. Meskipun saya jarang berkomentar di WAG TfFM insya Allah saya tetap menyimak dengan baik materi dan diskusi yang berlangsung.


Nur Hadijah Yunianti
PJ Blog rumbel menulis
IIP Sulawesi

#IIP
#Matrikulasi

Saturday, November 18, 2017

Kreativitas hari ke 10

Hari Sabtu adalah hari yang saya tunggu - tunggu, karena saya bisa menghabiskan waktu dipagi hari bersama anak-anak setelah seminggu bergelut dengan pekerjaan.

Sabtu pagi saya rutin melakukan kegiatan bersama sebuah komunitas Ibu-ibu, biasanya kedua anak saya bawa serta.
Kali ini saya berencana hanya pergi dengan Airish dan memutuskan untuk menggunakan motor saja.

Tantangan yang muncul adalah bagaimana membonceng Airish, karena untuk duduk dibelakang, saya belum berani untuk melakukannya.

Aha!!!
Saya berinisiatif untuk memakai gendongan adiknya, semoga saja cocok, aman dan nyaman.
Alhamdulillah dengan memakai gendongan Alfatih kami bisa melewati kegiatan di hari ini bersama-sama.

#hari10
#tantangan10hari
#level9
#thinkcreative
#kuliahbunsayIIP

Kreativitas hari ke 9

Memanfaatkan barang yang tidak terpakai adalah membutuhkan proses kreatif. Kali ini memanfaatkan botol plastik bekas dan kardus bekas, menjadi mainan yang lebih bermanfaat. 

Pesawat terbang adalah salah satu mainan favorit Airish, dengan modal seadanya saya berharap dia suka.  Kami membuat pesawat terbang ini bertiga, saya, Airish dan Alfatih. Airish tidak berhenti bertanya khas anak kecil, sedangkan Alfatih sibuk memainkan peralatan crafting kami.  

Alhamdulillah meskipun begitu, pesawat terbangnya bisa jadi mainan, Airish pun senang. 

#hari9
#tantangan10hari 
#level9 
#thinkcreative 
#kuliahbunsayIIP 


Kreativitas hari ke 8

Kreativitas adalah proses yang sebenarnya sudah terinstal pada seseorang anak, kitalah sebagai orang tua yang tanpa sadar telah membunuh kreativitas anak.

Untuk memunculkan kembali jiwa kreativitas orang tua harua dilatih kembali agar menjadi tajam.

Kali ini, saya mencoba mengasah kreativitas saya dengan melihat ada begitu banyak kertas bekas di kantor yang masih bagus.  Saya lalu mencoba  membuat origami sederhana buat airish dan fatih sekaligus mempererat bonding diantara kami. Senang rasanya memberikan hadiah origami ala-ala untuk mereka, selain irit juga sederhana. ":)

#hari8
#tantangan10hari
#level9
#thinkcreative
#kuliahbunsayIIP

Kreativitas hari 7

Masih pagi yang sibuk untuk ibu bekerja seperti saya, apalagi dihari senin seolah-olah semua hal harus berjalan dengan sempurna. 

Seperti pagi ini, nyaris jam delapan dan saya belum juga berangkat, karena harus menemani kedua anak saya makan. 
Waktu begitu cepat berlalu saya belum berangkat juga, sedangkan sisa-sisa makanan yang jatuh kelantai belum dibersihkan. 

Aha! 
Sepertinya saya harus melibatkan Airish agar pekerjaan saya cepat selesai, meminta tolong mengambilkan sapu dan mengajak airish bermain mengambil sampah.  Dia gembira sayapun bisa seger berangkat. :) 

#hari7
#tantangan10hari 
#level9 
#thinkcreative 
#kuliahbunsayIIP 

Friday, November 17, 2017

Kreativitas hari ke 6

Tazkiyatun nafs adalah kunci dalam mendidik anak-anak, karena sejatinya pemilik hati adalah Allah SWT. Setiap orang tua seringkali mengandalkan teori dan praktek parenting dan kadang lupa bahwa kunci paling utama dalam mendidik anak adalah kedekatan kepada Allah.

Salah satu proses tazkiyatun nafs yang penting adalah tilawah Al-Quran, karena tilawah Al-Quran adalah dzikir dalam mengingat Allah SWT.  Bagi anak-anak utamanya dibawah 7 tahun belum diwajibkan untuk melakukan ibadah wajib, sehingga yang bisa orang tua lakukan adalah dengan meneladankan kepada mereka nilai-nilai spiritual.

Setiap pagi saya berusaha untuk membaca Al-Quran sesulit apapun kondisi sebelum melakukan aktivitas lainnya. Namun kenyataannya, kadang tidak terselesaikan karena sudah dikelilingi oleh anak-anak.  Nahhh, agar tilawah saya berjalan dengan mulus  tanpa diganggu anak - anak, tetapi juga melibatkan mereka,maka saya mencari solusi.

Untuk Airish saya berikan Al-Quran yanh lain, sedangkan untuk fatih saya berikan speaker Al-Quran, Alhamdulillahirabbil'alamiin sukses tilawah tanpa mengabaikan anak-anak. ":)


#hari6
#tantangan10hari
#thinkcreative
#kuliahbunsayIIP

Kreativitas hari ke 5

Pagi yang sibuk

Setiap pagi adalah waktu - waktu yang sibuk utamanya untuk ibu pekerja seperti saya.  Banyak pekerjaan yang harus dilakukan bersamaan agar dapat berangkat ke kantor tepat waktu.

Pekerjaan utama yang paling penting adalah memasak untuk Bapak dan anak-anak, dalam pikiran Ibu sangat berharap untuk menyelesaikan semuanya sesuai kandang waktu yang ditetapkan.

Namun kenyataan kadang tak seindah khayalan, fitrah anak untuk bermain dan terlayani berkejar-kejaran dengan jarum jam yang terus berputar.  Saat-saat seperti ini menuntut saya untuk melakukan manuver dengan kreativitas.

Sembari memasak di dapur saya berusaha melibatkan Airish agar tidak merasa terabaikan. Caranya dengan melibatkan dia untuk membantu saya memasak, dengan begitu Alhamdulillah pekerjaan saya selesaikan pada waktunya dan Airish pun senang. Fatih bagaimana? Dia sibuk dengan dunianya sendiri :D

#tantangan10hari
#thinkcreative
#level9
#kuliahbunsayIIP

Tes

Tes

Sunday, November 12, 2017

Kreativitas hari ke-4

Hari ke-4
Think Creative

Hari minggu adalah hari yang paling membahagiakan bagi keluarga kecil kami, betapa tidak, karena saya, Bapak, dan kedua anak kami bisa menghabiskan waktu bersama-sama. Kegiatan kami dihari minggu beraneka ragam mulai dari bangun pagi kadang kelapangan dekat rumah, sekedar jalan-jalan disekeliling kompleks, mengunjungi saudara atau sekedar menghabiskan waktu di kamar.

Hari minggu kali ini harus kami lalui dengan kegiatan yang tidak seperti biasa, saya harus membayar waktu kami yang hilang minggu lalu karena saya berkegiatan diluar rumah hingga sore hari tanpa anak-anak.

AHA!!!
Saya baru ingat kalau sudah dua minggu kardus besar bekas kulkas kantor saya bawa pulang, kali ini saya harus menyelesaikan rumah-rumahan untuk kedua anak saya. Setelah selesai dengan semua urusan utama dan urusan domestik saya pun menyiapkan peralatan dan bahan untuk membuat rumah-rumahan.

Dalam proses pembuatan rumah-rumahan ini lumayan meningkatkan bonding antara saya dan anak-anak, dan alhamdulillah Bapak pun turut serta menyelesaikan. hampir dua jam pekerjaan rumah-rumahan belum selesai. Kedua anak sudah mulai kelelahan, rumah-rumahan terpaksa ditunda dulu, mungkin minggu depan lagi ketika saya berada di rumah.

Alhamdulillah dengan memanfaatkan barang yang sudah dibuang untuk  meningkatkan bonding dengan anak-anak kali ini membawa kegembiraan pada kami semua, meskipun hasil akhir yang diharapkan masih jauh. :)

#hari4
#level9
#tantangan10hari
#kuliahbunsayIIP

Friday, November 10, 2017

Kreativitas hari 3

Hari ini Suasana dikantor cukup ramai, diruangan kami kedatangan seorang tamu kecil.  Salah seorang teman terpaksa membawa serta anaknya kekantor karena neneknya sedang pulang kampung.

Layaknya anak-anak, riffat begitu kami menyapanya tidak bisa diam didalam bouncer.  Dia sangat tertarik dengan semua hal yang ada dalam ruangan kami.
Kami pun memberikan ruang dan waktu untuk dia bereksplorasi.

Hingga sampai waktunya diapun menangis mungkin karena mulai bosan, apalagi waktu itu Ibunya sedang keluar ruangan.  Khawatir suara tangisannya semakin besar dab tantrumnya semakin lama, saya pun berusaha menghiburnya.
Dengan bermodalkan beberapa alat kantor saya mengajak riffat membuat mainan apa saja.

Alhamdulillah tangisannya perlahan mulai reda dan berangsur diam.

#hari3
#tantangan10hari
#level9
#thinkcreative
#kuliahbunsayIIP

Tuesday, November 7, 2017

Kreativitas hari 2

Mandi yuuuk

Aktivitas mandi dipagi hari bagi saya cukup menguras tenaga.  Airish tidak suka dengan air yang dingin, sementara saya harus memandikan dia sesuai jadwal yang telah saya buat.
Mandi sepagi mungkin agar saya bisa tepat waktu ke kantor cukup membuat aaya kewalahan. Bukannya menghemat waktu malah aktivitas mandi pagi menjadi lama karena Airish rewel dan lebih sering mengamuk.

Nah agar membuat aktivitas mandi pagi menjadi lebih menyenangkan saya membawa airish keluar rumah untuk mandi dengan baskom ala-ala kolam renang mini.
Sambil mengajarkan lagu-lagu untuk airish dengan merubah lirik lagu (semoga penciptanya tidak marah :)) 

"Diobok-obok airnya diobok-obok
  Ada ikannya kecil-kecil pada mabok
  Disemprat-semprot airnya disemprat-semprot
  kena mukaku aku jadi mandi lagi
  SEGAR-SEGAR DIMANDIIN
  AISH JADI WANGI....


#Hari2
#tantangan10hari
#level9
#kuliahbunsayiip
#thinkcreative

Saturday, November 4, 2017

Kreativitas hari ke-1



Tantangan kelas Bunda Sayang sudah dimulai, kali ini mendampingi anak dalam proses kreatif.

Hari ini saya dan Pak suami punya banyak waktu untuk Airish, karena adiknya sudah beranjak tidur kami pun diajak bermain di ruang tamu.

Airish berlari memutari meja sambil menyanyi, setiap tiba di kursi kami maka dia akan singgah untuk sekedar bercanda. Tiba-tiba kejahilan Bapaknya mulai muncul, Airish dihalangi dengan menggunakan kedua kaki. AHA!!!
ini adalah momen yang tepat untuk melihat sejauh mana Airish mampu melewati halang rintang ala Bapak. Awalnya Airish menagis dan merajuk, tetapi karena tidak dihiraukan dia pun mencari cara untuk dapat melewati bapaknya.

Alhamdulillah Airish berhasil lewat dengan memanjat kaki Bapaknya :D
Happy Creative yah solehah. 






#Hari1
#tantangan10hari
#level9
#kuliahbunsayiip
#thinkcreative

Mengikat makna tentang kreatif

Mengikat makna tentang kreatif

Kelas Bunda sayang IIP kembali dimulai, dengan format baru yang tentunya lebih kreatif dan menantang. Dalam cawu ketiga ini tugas pertama bukan hanya meyetorkan hasil pengamatan dan keterlibatan para bunda dalam proses kreativitas saja, tetapi diawali dengan pemahaman mengenai makna kreatif dan bagaimana kreativitas itu hadir di tengah keluarga masing-masing.
Makna kreatif
Sebelum lebih jauh memahami makna kreatif ada baiknya kita melihat makna kreatif terlebih dahulu. Dalam kamus besar bahasa Indonesia kreatif diartikan sebagai kreatif/kre·a·tif/ /kréatif/ a 1 memiliki daya cipta; memiliki kemampuan untuk menciptakan; 2 bersifat (mengandung) daya cipta: pekerjaan yang -- menghendaki kecerdasan dan imajinasi;.Dari pengertian ini menurut saya kata kunci yang tepat untuk menjelaskan hal tersebut adalah daya cipta. Daya cipta disini adalah mencakup semua aspek bukan hanya sesuatu yang konkrit semata.
Referensi kreatif
Ada banyak referensi yang menjelaskan tentang apa dan bagaimana makna kreatif, sebelum lebih jauh membah salah satu referensi yang paling penting dijadikan sebagai rujukan adalah Al Qur’an. Di dalam konsep Islam kreatifitas adalah sebuah keniscayaan dan fitrah manusia, karena Allah SWT memerintahkan manusia untuk mempergunakan akalnya sedangkan akal adalah sumber kreativitas. “Demikianlah, Alah menerangkan kepadamu ayat-ayat –Nya, agar kamu berpikir” (QS. Al Baqarah : 219). Dari proses kreatif lahirlah sesuatu yang baru, yang berbeda dan unik dari yang ada sebelumnya,  dan tentu saja perubahan yang dimaksudkan adalah perubahan yang lebih baik. Lahirnya sesuatu yang baru dari proses kreatif merupakan peubahan yang sama seperti diisyaratkan dalam Al Quran surah Ar-Rad :11 “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa-apa yang ada dalam diri mereka.”  Jadi stigma yang mengatakan bahwa agama menghalangi proses kreatifitas manusia tidaklah sepenuhnya benar. Salah satu referensi yang menurut saya baik untuk dibaca mengenai Islam dan kreatifitas dapat diakses pada http://muhamadqbl.blogspot.co.id/2013/05/islam-dan-kreativitas-belajar_9.html
Kreatifitas pada orang dewasa sangat ditentukan oleh FOR (Frame of Refference)  dan FOE (Frame of Experience), ini menjadi hal yang sangat penting ketika saya akan mendidik anak utamanya dalam sisi kreatifitas. Kenapa? Karena seperti kata Kreshna Adhitya dalam slidenya bahwa seringkali orang tualah yang mematikan kreativitas anak. Banyak melarang karena terlalu protektif atau karena tidak ingin repot dengan akibat proses kreatif yang dilakukan anak-anak.
Diskusi tentang kreatifitas pun berkembang dalam kelas Bunda Sayang, dalam diskusi ini Ibu Septi menghadirkan infografis tentang kreatif.
1.       Ubah fokus dan geser sudut pandang
Seringkali orang tua melihat sesuatu hanya dari satu titik, latar belakang setiap orang tua yang berbeda-beda dan seringkali kekurangan waktu menjadi penyebab akan hal ini.





2.       Don’t Assume
Terlalu cepat menilai dan menghakimi seringkali menghambat kreatifitas anak, karena menyimpulkan sesuatu dengan mudah dan cenderung negatif terkadang membuat orang tua terlalu sering melarang anak.





3.       Outside The Box Thinking
Pola pendidikan dan pengalaman hidup yang didapatkan orang tua, seringkali membuat salah dalam menilai anak. Menggunakan kaca mata hitam yang sama untuk melihat laut dan gunung membuat pandangan kita tetap gelap tidak berbeda. Hal yang sama juga terjadi ketika kita melihat proses aktifitas anak dari pengalaman dan kaca mata kita yang jelas –jelas sudah tidak relevan.









Dari ketiga hal diatas dapat disimpulkan bahwa proses kreativitas utamanya pada  anak-anak menjadi tanggung jawab orang tua dengan garis besar sebagai berikut :




Kreatfitas dalam rumah saya

Saya dan pak suami berbeda latar belakang yang cukup banyak, mulai dari berbeda suku, perbadaan umur yang cukup jauh serta disiplin ilmu yang berbeda. Selama ini kami cukup jatuh bangun mendidik dan membersamai anak sembari menyamakan frekwensi.
Terkadang saya lebih longgar dalam melarang, karena sejauh ini pemahaman saya jika anak terlalu banyak dilarang maka akan mematikan potensinya. Sedangkan untuk suami saya lebih sering melarang pada anak-anak. Ilmu kreatiftas saya masih jauh sangat kurang, apalagi saya juga termasuk orang yang tidak kreatif. Ada beberapa hal yang harus kami perbaiki dalam hal ini, antara lain:
- Menyamakan frekwensi dalam pengasuhan
- Menyediakan sarana belajar yang banyak dan beragam
- Tidak terburu-buru  dalam menyimpulkan sesuatu
- Memberikan lebih banyak waktu dalam mendampingi proses kreativitas anak-anak.

Wallahu a’lam bisshawab.

“ Anak-anak secara fitrah sudah lahir kreatif, kitalah yang harus mengubah diri agar layak mendampingi para creator di jamannya nanti” -bu septi-

#kelas bunda sayang
#InstitutIbuProfesional
#ThinkCreative

Sumber:
·         Al_Qur’an
·         https://kbbi.web.id/kreatif
·         Ibu Septi Peni Wulandani. 30 Oktober 2017. Diskusi Materi Kreativitas. WA Grup Bunda Sayang Koordinator.






Saturday, October 14, 2017

Boneka kesayangan, pandai mengaji

Memilihkan mainan anak yang multi fungsi bukan persoalan mudah. Ada banyak jenis mainan yang saat ini ditawarkan oleh berbagai macam produsen, mulai dari yang murah hingga yang harganya jutaan.  Bagi saya mainan untuk anak tidak hanya sekedar memenuhi kebutuhan anak akan bermain, akan tetapi lebih dari itu.
Awalnya saya bingung ketika akan membelikan mainan khususnya boneka untuk anak saya, ada banyak macam model, warna dan bentuk boneka yang beredar di pasaran.  Namun keinginan saya boneka yang akan saya berikan lebih dari sekedar boneka biasa, ada unsur edukasi didalamnya sehingga mainan boneka tersebut tidak sia-sia.
Hingga suatu hari saya bertemu dengan seorang teman yang menawarkan swbuah boneka yang sangat bagus, karena boneka ini mempunyai begitu banyak fungsi dan mengandung unsur pendidikan, utamanya pendidikan agama.  Boneka ini disebut dengan hafizah, isinya lumayan lengkap mulai dari fitur Alquran, cerita, lagu, kosakata bahkan bisa diajak untuk berbicara. Dengan adanya boneka ini sangat membantu kebutuhan aaya sebagai orangtua dalam memenuhi hak anak untuk bermain sekaligus memenuhi hak fitrah keimanan yang sejatinya ditanamkan sejak usia dini.
Jadi, bagi orangtua yang saat ini kebingungan mencarikan mainan untuk putra-putri tercinta, produk ini cukup baik untuk dijadikan pilihan.

Monday, September 25, 2017

Cerdas Finansial 4


Hari keempat cerdas finansial

Akhir-akhir ini Airish sering mengalami tantrum, kadang lama, kadang pun hanya sebentar.
terkadang dia tantrum sambil memukulkan barang yang dipegangnya ke lantai.

Tantrum Airish sempat menyakiti adiknya tanpa disengaja, dia memukulkan barang yang dipegangnya kerdepan, kebetulan saja adiknya persis berada didepannya, dan akhirnya adik pun menangis.

Saya berusaha menenangkan Airish dan berrbicara, kalau ingin sesuatu tidak bisa dilakukan jika sambil menangis karena saya tidak mengerti. Akhirnya diapun bisa menenangkan dirinya, sambil saya beritahukan bahwa tangan diberikan oleh Allah untuk memberi, dan menyayangi adiknya. bukan untuk menyakiti.


#harikeempat
#Level8
#kuliahbunsayiip
#rejekiitupastikemuliaanyangdicari
#cerdasfinansial

Cerdas Finansial 3


Hari ketiga cerdas finansial.

Airish termasuk anak yang mudah untuk diberikan pengertian, meskipun kadang tak semulus harapan, hehehe.

Seperti pagi ini, sebenarnya dia sudah mandi, namun karena melihat saya melangkah ke kamar mandi dia langsung mengikut saya untuk masuk ke kamar mandi.

"Airish mau kemana nak?"
"Aisyh mau te tamakh mandi"
"Airish kan sudah mandi, untuk apa ke kamar mandi lagi"
" Mo wutu"

Sekuat tenaga saya menahan tawa sekaligus kagum, MasyaAllah saya tidak pernah mengajarkan Airish secara langsung bahwa beginilah berwudhu, namun ternyata dia merekam dengan baik apa yang didengar dan dilihatnya.

"Ayo, yuk, sholat sama Tetta nak"
" Syolak....ayo"
"Tetta mau sholat dhuha, terus berdoa sama Allah, Ya Allah jadikanlah Airish dan adik Fatih menjadi anak salehah dan saleh"
"Aaamiiiin"
kami pun berpelukan, bukankah anak saleh dan salehah adalah bagian dari rezeki dari Allah SWT. :)

#hariketiga
#Level8
#kuliahbunsayiip
#rejekiitupastikemuliaanyangdicari
#cerdasfinansial

Cerdas Finansial 2


Hari kedua mendidik anak cerdas finansial........

Mengenalkan konsep bahwa rezeki adalah hak prerogatif Allah SWT, adalah tantangan tersendiri bagi saya,. Airish (2y25d) mulai mampu menunjukkan rasa suka dan tidak suka dengan reaksi spontanitas ala anak seusianya.

Setiap pagi saya harus menjawab pertanyaannya yang populer
"mau kemana, tetta?" pertanyaan ini akan diucapkannya berkali-kali setiap melihat saya memakai pakaian seragam kantor.

Hal ini adalah momen yang tepat untuk mengenalkan Airish pada prinsip rezeki dari Allah.
" Airish, Tetta ke kantor yah nak, Allah itu suka pada hambaNya yang menjemput rezekinya. Kalau tetta gak ke kantor jemput rezeki dari Allah, nanti rezekinya lama ketemu deh"

Entah apa yang dipahami oleh anak seusia Airish dengan jawaban yang saya berikan, namun saya yakin dia merekam semua perkataan saya, dan semoga dia dapat memahami hakikat rezeki yang datangnya dari sang empunya hidup, Allah Azza wa Jalla.

Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.
(Q.S. Al Mulk ayat 15)


#harikedua
#Level8
#kuliahbunsayiip
#rejekiitupastikemuliaanyangdicari
#cerdasfinansial



Tuesday, September 19, 2017

Resensi Buku : "I love Homeschooling"



Judul buku : I love Homeschooling, segala sesuatu yang harus diketahui tentang Homeschooling
Penulis : Indah Hanaco
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
ISBN : 978 – 979 – 22 – 7924 - 5



Buku  ini ditulis oleh Ibu Indah Hanaco seorang praktisi Home Schooling (HS), berangkat dari kegalauan beliau ketika anaknya berumur 11 tahun tiba-tiba minta belajar di rumah. Karakter anaknya yang dianggap aneh dilingkungan sekolah membuat dia tidak nyaman dan menjadi pemurung. Akhirnya dengan mengumpulkan berbagai informasi dan mengikuti komunitas pelaku HS, penulis menetapkan hati untuk melaksanakan HS, kisah perjalanan melaksanakan HS dan berbagai macam seluk beluknya dirangkum dalam buku ini.

Bab pertama dibuka dengan apa itu HS dan sejarahnya di Indonesia, secara sederhana HS bisa dijelaskan sebagai model pendidikan berbasis rumah, dengan orangtua sebagai penanggung jawab aktif serta fokus pada kepentingan dan kebutuhan anak-anaknya, jadi HS ini bukanlah sebuah hal yang istimewa, mahal, bahkan aneh, karena sejatinya proses pendidikan memang tanggung jawab dasar orang tua terhadap anaknya, hanya saja di masa sekarang ini pandangan orang kebanyakan jika anak tidak bersekolah formal kesannya  lebih kearah negatif. Di Indonesia sendiri perkembangan HS sudah diakui keberadaannya sejak tahun 2003, dengan dikeluarkannya UU no 20/2003 tentang sistem pendidikan nasional yang menyebutkan tentang adanya kegiatan informal yang dilakukan keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri.
Sistem pendidikan di Indonesia, sekarang ini khususnya SD  mewajibkan anak-anak untuk menghabiskan 1.400 jam pelajaran sedangkan rekomendasi UNESCO hanya berkisar 800-900 jam pelajaran, sehingga anak-anak gampang merasa bosan, bahkan kelebihan beban pelajaran. Tidak hanya itu, fenomena yang terjadi saat ini antara lain bully, pacaran, dll membuat para orang tua merasa resah melepas anak-anaknya ke sekolah formal. HS menjadi salah satu alternative pola pendidikan anak yang relatif aman, selain itu pendidikan sesuai keinginan, fleksibiltas, belajar dari rasa ingin tahu, mandiri dan kesempatan mengenali potensi adalah nilai plus dari sistem HS ini.
Namun pertanyaan yang kemudian muncul, utamanya bagi yang ingin menjalankan HS adalah, bagaiman menjalankannya?, harus mulai dari mana?. Bagaimana kurikulum dan cara belajarnya?. Konsep HS adalah sistem yang berbasis kepada anak sebagai objek pendidikan, karenanya tidak perlu bingung karena sistem pendukung pendidikan seperti disebutkan tadi akan mudah ditentukan berdasarkan kebutuhan anak itu sendiri. Kurikulum pendidikan HS pun dengan mudah untuk diakses baik yang berbayar maupun yang gratis banyak tersedia sisa bagaimana orang tua mampu mengenali kebutuhan anak dalam belajar. Demikian pula dengan cara belajar, orang tua dapat dengan bebas untuk mengajarkan, mendampingi anak-anak sesuai dengan modalitas belajar yang paling dominan, baik audio, visual ataupun kinestetik.

Kenyataan lain yang menjadi sorotan adalah tentang biaya pendidikan, banyak yang beranggapan bahwa HS akan menghabiskan banyak sekali biaya dibandingkan dengan pendidikan konvensional. Padahal tidak demikian di buku ini dijelaskan bahwa justru dengan ber-HS orang tua dapat menyesuaikan biaya yang dikeluarkan dengan alokasi dana untuk pendidkan anak. Bagusnya lagi adalah orang tua dapat lebih kreatif untuk menghadirkan sarana pendidikan bagi anak-anaknya. Fenomena kedua yang menjadi bahasan adalah ijazah, jangan khawatir dengan adanya UU pendidikan nasional, peserta HS dengan mudah untuk memperoleh ijazah, baik dengan ijazah kesetaraan, ijazah yang melalui mekanisme ujian nasional bahkan ijazah dari luar negeri.

Pendidikan berbasis rumah di Indonesia sudah mulai berkembang, dimana-mana komunitas HS bermunculan mengumpulkan begitu banyak praktisi HS di negeri ini, dari sana pulalah diskusi antar pelaku HS berkembang, saling berbagi tentang plus dan minus HS menjadi bahan pelajaran satu dengan yang lain. Namun kesemuanya adalah upaya orang tua pelaku HS untuk menyelamatkan anak-anak agar mereka menjadi anak-anak yang sukses nantinya. Bukan berarti mengucilkan sistem pendidikan di negeri ini karena dimanapun atau bagaimanapun anak-anak belajar sukses dunia akhirat adalah tujuannya.

“Tidak peduli bagaimana sebuah berlian ditempa, karena pada akhirnya kilauannya lah yang akan membuat orang terpesona”


#Resensibuku
#BacaYuk

Cerdas Finansial 1



Hari pertana tantangan kali ini di level 8 kelas bunda sayang adalah mengenai kecerdasan finansial

Mengenalkan konsep finansial pada anak memang lebih pada mendapat dan  mengelola keuangan, namun yang harus disadari sebagai orang tua adalah lebih pada mengenalkan konsep rejeki dan uang hanya bagian kecil darinya.

Airish 2y20d sebenarnya telah mengenal uang sebagai sebuah benda yang ditukarkan untuk mendapatkan sejumlah barang, meski sebenarnya tidak ada standar waktu yang pas untuk mengenalkan uang pada anak, namun bagi saya Airish masih terlalu dini untuk mengetahui hal tersebut. Kebiasaan dan lingkungan rumah mau tidak mau membuat Airish sudah sedikit paham tentang uang.

Mengenalkan konsep rejeki seperti kata Ibu Septi adalah hal yang paling utama, saya sudah sering melakukan sounding pada Airish tentang hal ini. Seperti hari ini saya mengajak Airish ke mesin ATM, dia cukup antusias menunggu uang keluar dari mesin. setelah uang keluar saya lalu bertanya; "uangnya siapa yang kasi nak?" dengan spontang dia menjawab " Allah"

WOW momen ini begitu menyenangkan hati saya, semoga apa yang Airish ucapkan disertai dengan pemahaman.

Untuk Alfatih 9m20d mengucapkan kata Alhamdulillah dan Bismillah merupakan usaha saya untuk mengenalkan padanya betapa rejeki itu Allah berikan yang senantiasa harus disyukuri meskipun hanya dalam bentuk ASI.


#KuliahBunsayIIP
#Tantangan10Hari
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial

Saturday, September 2, 2017

Semua Anak Adalah Bintang 10

Hari 10


Airish dan Alfatih dua pribadi yang berbeda, mereka masing-masingnya adalah anak-anak yang unik. Mereka punya karakter sendiri, mereka punya tahapan perkembangan sendiri, mereka memberikan kejutan-kejutan yang berbeda untuk orang sekitarnya.

Mereka kini tumbuh bersama mengasah keempat ranah potensial mereka, intrapersonal, interpersonal, ranah perubahan, dan ranah spiritualitas akan mereka maksimalkan bersama.

Semoga saya akan selalu membersamai kalian nak, hingga kalian kelak akan bersinar bagaikan bintang gemintang.

#tantangan10hari
#level7
#kuliahbunsay
#Bintang keluarga

Semua Anak Adalah Bintang 9

Hari ke 9

Alfatih sudah mulai menunjukkan perkembangan, alhamdulillah dia sudah mulai bisa duduk sendiri, kemampuan berkomunikasipun sudah mulai terlihat lebih baik, dia sudah mampu menunjukkan bahwa dia ingin makan tanpa harus menangis.

Perkembangan Alfatih Alhamdulillah semakin hari semakin menujukkan grafik naik, meskipun tahapannya tidak boleh sama sekali dibandingkan dengan kakanya.
Bukankah ini adalah hal yang tabu dalam dunia "bintang"
yah karena Alfatih berbeda, dia unik dan very limited edition seperti juga kakaknya Airish.
Mereka sama dalam perbedaan :)


#Tantangan10hari
#Level7
#kuliahbunsay
#Bintangkeluarga

Semua Anak adalah Bintang 8

Hari ke 8


Jilbab bagi Airish adalah sahabat keluar rumah, sedari kecil saya membiasakan dia berjilbab, bukan paksaan hanya pembiasaan semata. Bagi saya selain membiasakan jilbab bagi Airish adalah pelindung kepala, karena kalau memakai topi atau bando, lebih gampang untuk terlepas.

Tapi hari ini Airish keluar rumah tanpa sahabatnya, entah apa yang dirasakan Airish tanpa sahabatnya, saya pun tidak memaksa dia berjilbab, karena belum ada kewajiban baginya, dan jiwanya masih butuh bereksplorasi dengan berbagi hal, situasi dan kondisi.

Akan tiba saatnya dia akan memahami dan dengan sukarela serta senang hati keluar rumah dengan memakai jilbabnya, kerana ranah spiritualnya telah terpenuhi dengan imaji yang indah tentang penciptanya, dan semoga sayalah yang mengantarkan hal tersebut padanya :)


#Tantangan10hari
#Level7
#kuliahbunsay
#Bintangkeluarga

Semua Anak adalah Bintang 7


Hari ke 7

Sepulang kantor seperti biasa, Airish langsung menyambut Adiknya, bukan Ibunya, hiks hiks
Hari ini Airish begitu senang menyambut adiknya pulang.
Hingga larut pun mereka masih saja bermain, membaca buku, berpelukan , dan lain lainya.
Intra dan Interpersonalnya dapat yah.... :)
Ah bahagianya Ibu melihat momen ini.

My stars...keep Shining yah....


#tantangan10hari
#Level7
#kuliahbunsay
#Bintangkeluarga

Semua anak adalah bintang 6

Hari ke 6

Lelah sepulang kantor tidak boleh menjadi alasan bagi saya untuk melewatkan momen bersama Airish, kalau Alfatih setiap hari ikut saya ke kantor, jadi Insya Allah momen membersamainya lumayan lebih banyak dibandingkan kakaknya.

Seperti hari ini sepulang kerja saya merasa begitu lelah, saya lalu mengajak Airish  untuk sejenak bersitirahat sebelum memulai aktivitas malam kami. Saya mewawancarai apa saja yang dilakukan hari ini.
Alhamdulillah dia cukup merespon dengan baik, meskipun dengan bahasa verbal yang belum sempurna, tapi cukup untuk dimengerti .

Ah Semakin hari, semakin banyak perkembangan yang ditunjukkannya, semoga dalam waktu dekat saya bisa bersamanya setiap hari,agar bintangnya semakin bersinar.

#Tantangan10hari
#level7
#kuliahbunsay
#Bintangkeluarga

Semua Anak Adalah Bintang 5

Hari Ke 5

Hari ini Airish akan ikut bersama saya dan adiknya ke acara penyuluhan, saya beraharap semoga kedua anak ini bisa mengikuti kegiatan saya hari ini tanpa tantrum dan kelelahan yang berlebihan.
Mulai dari pagi mereka ikut bersama saya, perjalanan yang ditempuh selama dua jam membuat mereka harus beberapa kali bangun tidur di atas mobil.
Airish terlihat cukup menikmati perjalanan kali ini, tidak henti-hentinya dia menanyakan semua hal yang dilihatnya dikanan kiri jalan, bahkan beberapa kali menyanyi beberapa buah lagu, sedangkan Alfatih dia cukup tenang meskipun beberapa saat dia rewel, mungkin karena kelelahan.

Perjalanan kali ini cukup memberikan mereka input, baik dari ranah intra, inter, change factor maupun ranah spiritual, semoga saja menambah lintasan pengalaman mereka. :)

#Tantangan10hari
#level7
#Kuliahbunsay
#BintangKeluarga

Semua Anak Adalah Bintang 4

Hari ke empat

Hari ini Airish punya sepeda Baru, dia sangat senang sekali. Awalnya dia tidak ingin berbagi dengan adiknya, tapi lama kelamaan, dia malah minta adiknya duduk di sadel belakang, ranah Intrapersonalnya mulai tergali.
Selamat bersepeda baru Airish J


#Tantangan10hari
#level7
#kuliahbunsay

#Bintangkeluarga 

Semua Anak adalah Bintang 3

Hari Ke 3

Airish termasuk anak yang kinsestetik meskipun kemampuan visualnya juga terlihat. Dia lebih sering menghabiskan waktunya dengan kegiatan-kegiatan fisik, berlali, bermain, bernyanyi, dan lain-lain.
Setiap pagi dia pasti mengikuti saya ke dapur, ada banyak aktivitas yang disenanginya disana.
Mulai dari mengambil sendok, memotong sayur, hingga mencuci piring meskipun lebih bisa disebut dengan bermain air.

Saya tidak pernah membatasi kesengannya karena sungguh dia sangat senang melakukan semua hal itu, dapat terlihat dengan jelas binar-binar matanya ketika berada di dapur. Bahkan akhir-akhir ini seiring dengan bertambahnya usia, dia lebih banyak bertanya tentang semua barang yang dipegangnya.
"Apa ini?", "Apa itu?"
dua kata tersebut hampir setiap waktu keluar dari mulutnya.

Dari serangkaian kegiatan yang dia lakukan didapur bersama saya, ranah inter dan intrapersonalnya sedikit demi sedikit terasah, dan semoga saja setiap proses itu akan menuntun kami untuk melihat "bintang" dari dirinya. :)

#Tantangan10hari
#Level7
#kuliahbunsay
#Bintangkeluarga

Semua Anak Adalah Bintang 2

Hari ke 2
Tantangan 10 hari, semua Anak adalah bintang

AHA momen bagi Airish dan Alfatih adalah bermain bersama, terkadang jika keduanya sudah bertemu mereka melakukan hal-hal yang begitu mengasyikkan, kadang tertawa, kadang saling bersahutan, kadang saling berebut mainan. Dalam bermain mereka menunjukkan siapa diri mereka, bagaimana mereka saling berinteraksi yang bahasa dan ekspresi yang muncul bagi kami orang dewasa begitu lucu dan menggemaskan.

Keempat ranah pengenalan potensi bagi keduanya cukup terlihat selama proses bermain, yang menjadi kunci utama bagi proses ini adalah pendampingan dan kebersamaan yang harus dilakukan oleh saya sebagai Ibu. Meskipun di tengah kesibukan bekerja proses ini tidak boleh terlewatkan

#Tantangan10hari
#Level7
#KuliahBunsay
#BintangKeluarga

Friday, August 18, 2017

Semua Anak adalah Bintang 1

Tantangan 10 hari level 7 bulan ini adalah tentang mengenali Airish dan Alfatih adalah Bintang :)

Game kali ini adalah mengenali aktivitas yang membuat mereka berbinar-binar, dan mengidentifikasi  dari keempat ranah potensi hubungan anak-anak.

Hari pertama....
Airish sangat senang dan berbinar-binar jika bermain dengan adiknya, dikala bangun tidur pun dia akan mencari adiknya terlebih dahulu. Dari momen ini saya akan mengenali potensi-potensi yang dimiliki Airish.

1. Untuk ranah intrapersonal : Airish sudah mengetahui posisinya sebagai kakak, setidaknya sejak adiknya dalam kandungan.
2. Ranah inter personal : Airish secara verbal sudah mampu mengucapkan kata sayang pada adiknya, meskupin kadang sikapnya menunjukkan sebaliknya, setidaknya pada saat-saat tertentu.
3. Ranah hubungan dengan change factor :Sikap Airish yang kadang tidak mengenakkan pada adiknya saya dorong untuk di rubah dengan berbagai mantra positif.
4. Ranah spiritual : Mantra yang efektif saya adalah : Allah sayang, kalau Airish sayang sama adik.

Untuk Alfatih sendiri karena umurnya yang masih 8 bulan, maka memaksimalkan bonding dengan menyusui, dengan stimulus, dan bahasa cinta tentunya :)


#Tantangan10Hari
#Level7
#KuliahBunsayIIP

#BintangKeluarga



Semua Anak Adalah Bintang


Semua Anak adalah Bintang *****

Wah pertama kali mendapatkan materi ini di kelas bunda sayang membuat saya kembali melihat masa lalu saya. Meskipun telah melakukan healing pada inner child saya masih saja mengingat betapa pengalaman masa kecil saya itu banyak mempengaruhi kehidupan saya.

Ah...
Tinggalkan saja masa lalu, ikhlaskan, lepaskan dan jangan sampai terulang pada anak-anak saya

Tantangan level 7 ini adalah mengajari kami para Ibu untuk sadar bahwa membandingkan anak dengan kondisi anak lain adalah perbuatan yang salah, anak adalah karunia Allah SWT, mahluk ciptaan Allah yang diciptakan dengan sempurna, karenanya ia adalah very very limited edition :)
Untuk mengetahui anak-anak adalah bintang, setidaknya kita harus mengenalinya dengan potensi yang dimilikinya.

ada area yang harus diekplorasi oleh orang tua untuk mengetahui potensi anak agar dimaksimalkan yaitu:
🌟 Ranah hubungan intra personal (konsep diri)
🌟 Ranah hubungan inter personal (hubungan sesama)
🌟 Ranah hubungan dengan change factor (melek perubahan)

🌟 Ranah hubungan dengan Tuhan-nya (melek spiritual)

Menurut Ibu Septi, jika orang tua mampu mengenali potensi anak dikeempat ranah ini, maka Insya Allah orang tua sudah merintis jalan untuk mengetahui potensi anak dan mengantarkan mereka menjadi Bintang yang bersinar dengan cahaya potensi yang dikaruaniakan oleh Allah, Insya Allah.

Sunday, August 6, 2017

Airish dan kAsih yang tak pernah kering

Ini tentang menyusui
Airish, anak pertama yang membawa begitu banyak perubahan besar dalam hidup saya  "Saya jadi Ibu" adalah kalimat sakti yang tiba-tiba membawa surga berada di telapak kakiku, ah betapa Allah maha penyayang pada hambaNya.
Melahirkan adalah pengalaman mendebarkan karena Airish, betapa tidak separuh hidup separuh mati, fifty-fifty. Mengerahkan sekuat tenaga, berdoa sepenuh jiwa, berharap diberi waktu mengasuh dan membesarkannya, ah betapa Allah maha penyayang pada hambaNya.
Perjalanan berikutnya akan begitu panjang, perubahan status membawa konsekuensi besar dalam hidup.
Pertama kali bertemu Airish adalah sehari setelah peristiwa maha dahsyat, melihat wajahnya, menyentuh kulitnya, inikah karunia Allah yang menjadi nikmat dan ujian bagi kami?. ah betapa Allah maha penyayang pada hambaNya.
Airish menangis dan terjadilah peristiwa meyusuinya, anakku, buah hatiku, masih terasa hingga kini aliran colostrum untuk Airish, jamuan pertama Allah SWT pada hambaNya dimuka bumi mengandung beribu manfaat, Ah betapa Allah maha penyayang pada hambaNya.
Hari berganti kemana saya pergi akan ada Airish bersamaku, keras kepala untuk menyusuinya, demi membangun kedekatan, demi pertanggungjawaban kepada yang memberikan hidup. Bahwa sekuat tenaga sesanggup yang saya bisa untuk Airish.
Keras kepala menyusuinya hingga ke kantor pun dia kubawa, ah betapa enam bulan yang begitu indah bersama Airish.
Ada rasa yang tak biasa ketika menyusuinya hingga terlelap dibuaian, tak ada kata yang bisa menjabarkan getaran rasa di Masa-masa itu :), hingga akhirnya alhamdulillah Airish berhak wisuda S1.
Enam bulan dua minggu, Airish sakit, ah begitu sedihnya, beginilah rasanya menjadi Ibu ketika anak sakit, seperti disayat sembilu melihat buah hati menangis dan merintih sakit, akhirnya saya memutuskan untuk menitipkan Airish di rumah.
Perjuangan menyusuinya harus di lanjutkan dengan memompa ASI resiko bingung puting dan kurangnya bounding pada Ibu harus saya pilih, ketimbang harus  melihat dia sering jatuh sakit, pilihan yang sulit memang.
Di umur tujuh bulan Airish, saya positif hamil. Ah nak, begitu galau saya saat itu senang dan sedih campur aduk menambah sensitivitas. Menangis membayangkan Airish yang masih kecil belum terpenuhi dengan kasih sayang harus rela berbagi dengan adiknya, tapi berbekal tawakal pada Allah, saya membujuk diri untuk tidak berlarut dalam kegalauan. Meskipun begitu saya tetap menyusui Airish tanpa menghindahkan teguran orang untuk tidak lagi menyusuinya.
Di usia delapan bulan Airish, saya harus menyerah tidak memaksa untuk tandem hamil dan menyusui. Kontraksi sering terjadi ketika saya menyusui Airish, dan ini berbahaya bagi janin. Ah Airish hanya sampai di delapan bulan jatah ASI untuknya, sedih sedu sedan.
Inilah perjalanan singkat menyusui Airish, Maafkan saya nak jika tidak bisa menyusuimu hingga dua tahun. Waktu yang kita punya tidak lama tapi yakinlah nak, cinta tetta tak terbatas waktu untukmu, karena sejatinya kasih ini tak pernah kering untukmu.
InsyaAllah
Peluk cium tetta untuk Airish sholehah.

#WorldBreastfeedingWeek

#IIP

Saturday, August 5, 2017

I love math 10

Hari ke sepuluh
Masih logika matematika
Hari ini mengajak airish naik motor, perjalanan setengah jam lumayan lama dan melelahkan untuk airish. Untung saja yang di sepanjang jalan ada banyak objek yang menarik, plus mengenalkan matematika logis agar kelak dia suka tanpa terpaksa.
Dimulai dari melihat penjual bendera, mobil dan motor. Warna, bentuk dan jumlah lumayan lengkap untuk perjalanan kami hari ini.
#tantangan10hari
#level6
#kuliahbunsayiip
#ilovemath
#matharroundus

Friday, August 4, 2017

I love math 9

Pagi yang sibuk...
Saya harus segera berangkat ada jadwal lebih pagi di kampus.
Belum beres beres Airish sudah bangun.,what!!!
Saya belum menyiapkan susunya, bakal telat kalau begini.
Ah disiasati saja, "Airish yuk nak, kita buat susunya"
Airish mau saja, dia malah terlihat senang.
Airish menakar sendiri susunya, lalu dimasukkan ke dalam botol, sambil berhitung....
Catu, uwa, tiga, mpat, ima, enam, tujuh, apan, bilan, puwuuuuh
Untung saja tidak sepuluh takar yang dimasukkan ke botol...
#mamaklega:)

#tantangan10hari
#level6
#kuliahbunsayiip
#ilovemath
#matharroundus

Tuesday, August 1, 2017

I love math 8

Matematika logis
Hari ke 8, mamak masih mengidentifikasi Matematika disekitar Airish...
Airish suka sekali balon, kebetulan dapat hadiah balon merah dari Alfamart. Saking senangnya bermain tanpa sadar pegangan balonnya patah.
Aha!!!
Ini dia momen penting tentang matematika!
Karena pegangannya patah, mama coba bantu airish untuk memperbaiki.
Bermodalkan selotip mama mengajak airish memperbaiki pegangan balonnya, dengan menyatukan kembali menggunakan Selotip. Yeeeeyyy alhamdulillah pegangannya terpasang kembali :)

#tantangan10hari
#level6
#kuliahbunsayiip
#ilovemath
#matharroundus

Thursday, July 27, 2017

Review Resensi Buku " TALENTS MAPPING"

Judul buku : Talents Mapping
Penulis :Abah Rama Royani
Tahun terbit :2016
Penerbit :tosca
Jumlah halaman:208 halaman
ISBN: 978-602-74211-3-4
Jenis buku : motivasi

Buku ini dibuka dengan filosofi talents Mapping (TM) dimana penulis memaparkan bahwa Tools ini dibuat untuk memberi manfaat bagi orang banyak di berbagai sektor. Setiap orang mempunyai kekuatan maupun keterbatasan (bukan kelemahan) oleh karena itu bekerja sama dengan saling memberi manfaat menjadi hal yang sangat penting.

Keadaan manusia yang beragam inilah yang diibaratkan dengan koloni lebah madu yang mau bekerja sama seusai dengan kekuatannya masing-masing demikian pula logo Talents Mapping menggunakan bentuk sarang lebah.

Bab selanjutnya adalah apresiasi sebuah karya yang berisi ucapan terima kasih penulis kepada semua pihak yang terlibat.
Berbagai inspirasi adalah bab selanjutnya yang dibuka dengan kisah lebah madu #1:struktur sosial lebah madu merupakan salah satu struktur yang paling maju didunia hewan,dimana kisah ini mengajarkan pada kita tentang pentingnya bekerja sama dalam mencapai kebaikan. Dalam bab ini dipaparkan pentingnya membaca buku ini dapat membantu pembaca memaksimalkan peran dalam berbagai bidang sehingga dapat menjadi yang terbaik.

Aku berpotensi adalah judul bab yang memaparkan setiap manusia diberikan kelebihan dan  potensi yang unik, dan parahnya seringkali manusia merasa rendah diri melihat potensi orang lain. Yang harus dipahami bahwa setiap orang mempunyai bakat, dimana menurut penulis bakat adalah sifat (personality) yang produktif, sifat yang produktif bisa diperoleh dengan cara mengelola kekuatan secara maksimal.

Ada dua hal yang menjadi prinsip dasar dari Talents Mapping yaitu:
Aku #1 : Andalkan kekuatan menjadi utama
Be your self...but first, know yourself! Ungkapan be yourself adalah ungkapan yang sering kita dengar masalah yang muncul kemudian adalah apakah kita sudah mengenali siapa diri kita... Sehingga pertanyaan yang kemudian muncul adalah Who Am I?  Ingat, bahwa Allah memberikan bakat sebagai potensi kekuatan, kemudian manusia diharuskan membangunnya menjadi kekuatan dan memilih peran yang yang sesuai dengan bakat agar dapat mengoptimalkan dan menjauhi peran yang tidak sesuai. Untuk mengoptimalkan kekuatan maka ada rumusan yang diistilahkan penulis dengan 4E,Enjoy, Easy, Excellent dan Earn dan diaplikasikan pada 4 kuadran aktivitas.

Aku #2 : Akui keterbatasan juga utama
Keterbatasan bukan kelemahan, yang penting adalah pengakuan terhadap keterbatasan lewat istilah muhasabah yang menitikberatkan pada segala macam keterbatasan yang ada pada diri. Langkah selanjutnya Adalah dengan menyiasati dan tidak berfokus pada keterbatasan tersebut.
Dengan meyakini dua prinsip tersebut kita akan selalu bersemangat dengan menunjukkan potensi dan bersyukur kepada Allah SWT dengan fokus pada kekuatan dan siasati kelemahan.
Setelah kita menemukan kekuatan diri maka tidak ada gunanya jika tidak dimanfaatkan dalam kehidupan karenanya bakat hendaknya dimanfaatkan sebagai pondasi, rekomendasi dan solusi.
Selanjutnya jika semua kekuatan telah dimanfaatkan dalam kehidupan maka tujuan yang kita inginkan adalah kebahagiaan, bukan hanya pleasant life, dan good life tetapi sampai ke tahap meaningfull life (memberi makna kebahagiaan pada orang lain).

Kekuatan = bakat, untuk mengetahui ciri ciri bakat, ada 5 hal yang menjadi petunjuk yaitu :
1.  Hasrat untuk melakukan aktivitas tertentu seringkali membuat kita lupa waktu
2. Mempelajari hak tertentu terasa begitu mudah
3. Menjalankan aktivitas tertentu mengalir alami meski dengan persiapan minimal namun hasilnya maksimal
4. Aktivitas tertentu memperlihatkan sekelebat keunggulan kita
5. Kepuasan hati membuat kita ketagihan (addict)

Selanjutnya pembahasan beralih ke cara mengoptimalkan bakat yaitu dengan cara 3T. Temukan bakat, terjun dalam aktivitas potensi bakat dan tambahkan knowledge.

Di bab terakhir penulis memaparkan 34 urutan bakat, yang terangkum dalam 4 kuadran. Dari 34.bakat 7 urutan teratas merupakan bakat, dan potensi yang harus di maksimalkan, dimana setiap orang mempunyai urutan yang berbeda-beda.

Asahlah kapak pada sisi tajamnya, karena seseorang itu tidak sempurna tetapi sangat spesial dan tidak ada duanya.

Wassalamualaikum

Wednesday, July 26, 2017

I love math 7

Hari ke tujuh
Prinsip kabataku bisa diajarkan dengan gamblang ketika anak sudah mengenal angka.
Yang sebaiknya anak-anak faham tentang perkalian itu adalah penambahan berulang dst.
Hari ini airish bercerita pengalamannya ketika berlibur, tanpa saya duga dia mengingat dan menambahkan siapa saja orang orang yang ikut dalam liburan tersebut.

#tantangan10hari
#level6
#kuliahbunsayiip
#ilovemath
#matharroundus

Tuesday, July 25, 2017

I love math 6

Mengenalkan konsep perbandingan
Salah satu konsep dalam matematika logis adalah membuat anak anak mengerti akan konsep perbandingan.
Ingat, hanya konsep,bukan dengan angka.

Konsep perbandingan saya kenalkan pada airish sembari dia makan. Ketika makan pagi airish menawarkan makanan kepada adiknya, lalu saya interuspi terhadap airish dengan mengatakan kalau adiknya masih kecil, giginya saja baru dua. Beda dengan kakak airish,kaka lebih besar daripada adek giginya sudah banyak juga.. Yeeeeeeey.Alhamdulillah

#tantangan10hari
#level6
#kuliahbunsayiip
#ilovemath
#matharroundus

Monday, July 24, 2017

I love math 5

Matematika tidak melulu tentang angka, ada logika, bentuk dan lain lain.
Untuk membuat anak - anak suka matematika orang tua harus kreatif dan jeli akan kondisi sekitar.
Hari ke 5 tantangan 10 hari, mengenalkan bentuk generik pada airish cukup terbantu dengan Kesukaanya terhadap balon. Alhamdulilah di usia 22 bulan airish sudah mampu bernyanyi meskipun terbata-bata. Lagu balonku, plus balon merah hadiah dari alfamart media yang tepat mengenalkan matematika geometrik, angka sekaligus warna.... :)
"balonku ada  5,
Rupa - rupa warnanya
Merah kuning kelabh, merah muda dan biru...."
#tantangan10hari
#level6
#kuliahbunsayiip
#ilovemath
#matharroundus

Sunday, July 23, 2017

I Love Math 4

Konsep matematika logis diperkenalkan dengan berbagai cara, salah satu poin dalam mengenalkan matematika logis adalah Estimasi.
Hari ini kembali mengajak airish menyukai matematika, masih di kamar mandi. Setiap pagi kami melakukan aktivitas mandi, berhubung beberapa hari terakhir mengalami batuk demam, maka untuk sementara airish mandi dengan air hangat. Airish membantu saya menyiapkan air untuk mandinya saya hanya bertugas sebagai supervisior.
Pertama air dingin dimasukkan, kemudian menambahkan Dengan air panasnya. Airish menakar air untuk mandinya, juga merasakan kehangatan air, emaknya cuma jago supervisior... Hehehe
#tantangan10hari
#level6
#kuliahbunsayiip
#ilovemath
#matharroundus