Sunday, December 18, 2016

#NHW9 MENJADI AGEN PERUBAHAN

Materi 9 Menjadi Agen Perubahan

Matrikulasi IIP batch #2 sesi #9https://www.facebook.com/images/emoji.php/v6/fb0/1/16/1f3af.png🎯
https://www.facebook.com/images/emoji.php/v6/f49/1/16/1f4da.png
📚BUNDA SEBAGAI AGEN PERUBAHANhttps://www.facebook.com/images/emoji.php/v6/f49/1/16/1f4da.png📚
https://www.facebook.com/images/emoji.php/v6/f34/1/16/23f0.png Selasa, 12 Desember 2016 
https://www.facebook.com/images/emoji.php/v6/fad/1/16/1f478.png
👸Pemateri: Septi Peni Wulandari 
https://www.facebook.com/images/emoji.php/v6/fcc/1/16/1f4dd.png
📝Notulen: Nurul Muhsinah
Perempuan khususnya seorang ibu adalah instrumen utama yang sangat berperan sebagai agen perubahan. Dari sisi individu untuk menjadi agen perubahan adalah hak semua orang tidak berbatas gender. Karena semua memiliki potensi dasar yang sama berupa akal, naluri dan kebutuhan fisik. Sedangkan dalam konteks masyarakat, keberadaan ibu merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan keluarga, dimana keduanya memiliki porsi prioritas yang sama.
Keberadaan Ibu di masyarakat akan meningkatkan kualitas pendidikan keluarga di rumah, demikian juga pendidikan keluarga di rumah akan memberikan imbas positif pada peningkatan kualitas masyarakat.
Maka berkali-kali di Ibu Profesional kita selalu mengatakan betapa pentingnya mendidik seorang perempuan itu. Karena
*“mendidik 1 perempuan sama dengan mendidik 1 generasi”*
Maka apabila ada 1 ibu membuat perubahan maka akan terbentuk perubahan 1 generasi yaitu generasi anak-anak kita. Luar biasa kan impactnya.
Darimanakah mulainya?
Kembali lagi, kita harus memulai perubahan di ranah aktivitas yang mungkin menjadi
*“MISI SPESIFIK HIDUP KITA”*
Kita harus paham *JALAN HIDUP* kita ada dimana. Setelah itu baru menggunakan berbagai *CARA MENUJU SUKSES*.
Setelah menemukan jalan hidup, segera lihat lingkaran 1 anda, yaitu keluarga. Perubahan-perubahan apa saja yang bisa kita lakukan untuk membuat keluarga kita menjadi *CHANGEMAKER FAMILY*.
Mulailah dengan perubahan-perubahan kecil yang selalu konsisten dijalankan. Hal ini untuk melatih keistiqomahan kita terhadap sebuah perubahan.
Maka gunakan pola _kaizen_( Kai = perubahan , Zen = baik) Kaizen adalah suatu filosofi dari Jepang yang memfokuskan diri pada pengembangan dan penyempurnaan secara terus menerus dan berkesinambungan.
Setelah terjadi perubahan-perubahan di keluarga kita, mulailah masuk lingkaran 2 yaitu masyarakat /komunitas sekitar kita. Lihatlah sekeliling kita, pasti ada misi spesifik Allah menempatkan kita di RT ini, di Kecamatan ini, di kota ini atau di negara ini. Lihatlah kemampuan anda, mampu di level mana. Maka jalankan perubahan-perubahan tersebut, dari hal kecil yang kita bisa.
*START FROM THE EMPHATY*
Inilah kuncinya.
_Mulailah perubahan di masyarakat dengan membesarkan skala perubahan yang sudah kita lakukan di keluarga_.
Sehingga aktivitas kita di masyarakat tidak akan bertabrakan dengan kepentingan keluarga. Bahkan akan saling mendukung dan melengkapi.
_Setelah EMPHATY maka tambahkan PASSION , hal ini akan membuat kita menemukan banyak sekali SOLUSI di masayarakat_
KELUARGA tetap no 1, ketika bunda aktif di masyarakat dan suami protes , maka itu warning lampu kuning untuk aktivitas kita, berarti ada yang tidak seimbang. Apabila anak yang sudah protes, maka itu warning keras, LAMPU MERAH. Artinya anda harus menata ulang tujuan utama kita aktif di masyarkat.
Inilah indikator bunda shalehah, yaitu _bunda yang keberadaannya bermanfaat bagi dirinya, keluarganya dan lingkungan sekitarnya_.
Sehingga sebagai makhluk ciptaan Allah, kita bisa berkontribusi kebermanfaatan peran kita di dunia ini dengan “Rasa TENTRAM”.
Salam
/Tim Matrikulasi IIP/
Sumber Bacaan :
_Masaaki Ima, Kaizen Method, Jakarta , 2012_
_Ashoka Foundation, Be a Changemaker: Start from the Emphaty, 2010_
_Materi-materi hasil diskusi keluarga bersama Bapak Dodik Mariyanto, Padepokan Margosari, 2016_


TUGAS NHW 9

Menjadi agen perubahan sesungguhnya adalah tugas manusia sebagai khalifah, hanya saja tidak semua orang mampu melakukan hal ini, ada banyak faktor yang menyebabkan, antara lain kurang faham, kurang waktu dan kurang skill.
Alhamdulillah salah satu langkah taktis yang diajarkan Ibu Septi pada program matrikulasi ini semakin menguatkan peran Ibu tidak hanya di ranah domsetik tapi juga di ranah public dengan menjadi agen perubahan seperti kata Rasulullah SAW: Khayrunnas Anfaauhum linnas....


Minat, Hobi dan ketertarikan
Skill: hard & soft
Isu Sosial
Masyarakat
Ide Sosial
Menulis
- kemampuan teknik penulisan
- kemampuan
mengoperasikan computer
- Bisa transfer ilmu kepada orang lain
- Banyak orang yang mau untuk menulis tetapi susah untuk memulaii
- Banyak momen kehidupan yang tidak terekam dalam bentuk tulisan

- Orang tua
- Remaja

- Gerakan menulis satu paragraf perhari
- Gerakan menuliskan aktivitas penting dalam satu bulan
Motivator
- Kemampuan komunikasi
- Kemampuan motivasi kepada orang lain
- Banyak sekali orang yang hidup jauh dari agama sehingga hidup menjadi sempit
- kehidupan yang jauh dari agama dan moral bisa menjadi pemicu tindak kejahatan
- Kurangnya budaya saling mengingatkan satu sama lain
- Remaja
- Orang tua
- Ibu-ibu
- Komunitas motivator
- Komunitas pekanan/bulanan tentang keterampilan hidup

0 komentar:

Post a Comment