Monday, September 23, 2013

Cita-Cita itu,Masih adakah?

Iseng-iseng mebuka-buka dokumentasi sebuah acara Training keluarga Islami beberapa bulan yang lalu, membuka lagi mimpi lama yang sempat terkubur.
Membina keluarga dakwah,keluarga tarbiyah.
Dalam potret-potret itu terlihat betapa bersahajanya keluarga-keluarga tertarbiyah, bukan berarti rumah tangga mereka tanpa masalah, tapi aura itu jelas terlihat, Kebersahajaan Keluarga Tarbiyah.

Kenapa saya bilang mimpi yang sempat terkubur?
Karena semakin kesini, ada sedikit kegetiran melihat para pelaku tarbiyah mulai kehilangan konsep rumah tangga dakwah yang dulu menjadi mainstream dalam membangun rumah tangga.

Pun terhadap penulis, kehidupan heterogen yang menuntut kesiapan untuk terjun dalam masyarakat sosial jika tidak didasari oleh landasan tarbiyah yang kuat, muwoshofat yang kokoh , dan konsep berdakwah yang benar, akan menggiring pelaku tarbiyah mengalami sedikit penyimpangan dari poros yang menjadi panduan yang telah disepakati bersama tentu saja berdasarkan Al Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW.

Bagi akhwat mimpi itu sangat bergantung pada kondisi yang ada, dalam beberapa kasus terkadang faktor umur bagi sebagian akhwat, terkadang “memaksa” untuk mengubur mimpi keluarga dakwah yang menjadi cita-cita tarbiyahnya. Jika akhwat diharuskan mengunggu justru berbeda dengan ikhwan kesempatan memilih adalah faktor yang menentukan bagi mereka. Masih ingat sebuah anekdot “ikhwan yang memilih, akhwat yang menentukan”, terkadang kesempatan bagi akhwat untuk menentukan tidak pernah terjadi karena hadirnya pilihan “diluar” bagi para ikhwan yang secara manusiawi bahkan syariah tidak bisa dipersalahkan, entah dengan alasan ekspansi dakwah, ataupun alasan lainnya. Tanpa bermaksud untuk menghakimi bahwa pilihan diluar sana bagi ikhwan tidak bisa menjadikan keluarganya menjadi keluarga tarbiyah, namun ada sedikit disharmoni dalam jumlah dan kesempatan, Wallahu a’lam.

Tidak bermaksud menyinggung siapa pun yang mampu membina keluarga tarbiyah dengan pilihan diluar sana, karena toh banyak contoh keluarga tarbiyah yang  baru dibentuk bahkan lebih  baik dan taat dibandingkan pilihan kedalam, sama sekali tidak.





Namun seperti halnya cita-cita luhur sebuah tarbiyah, membangun keluarga tarbiyah bukan tidak mungkin, ada banyak rintangan, halangan, kerikil, dan duri yang akan menghalangi, tekad orang-orang yang benar. Sunnatullah jika suatu kebaikan akan dikawal oleh seribu halangan, tetap berprasangka baik bahwa halangan dan tantangan tersebut adalah sebuah pembuktian kita kepada Allah SWT, bahwa kita mampu mengarungi segala tantangan, tentu saja dengan Ridho-Nya insha Allah.                                                     

Thursday, September 5, 2013

IRIS SAKINAH ......

Assalamu alaykum anakku sayang...

Saat Ummi menulis surat ini,  ummi bahkan belum bertemu dengan siapa gerangan abi-mu.
Ummi saat ini masih berikhtiar untuk berbuat yang terbaik agar Allah SWT mengirimkan dia yang terbaik, Abi mu J

Ah... tapi bukan itu fokus surat ini...ummi akan menceritakan harapan ummi padamu lewat nama yang ummi berikan untukmu J

Iris sakinah....
What a beatiful name isn”t?
Ummi sangat suka dengan nama ini sayang, karenanya ummi memberikan nama ini untukmu. Ummi harap kamu suka... Maafkan jika kurang berkenan bagimu...

Iris..... #baca:airish#
Iris itu dari bahasa Inggris anakku, yang artinya selaput pelangi atau bunga iris....

Ummi harap kamu menjadi selaput pelangi...
Sayang... selaput pelangi itu adalah bagian dari matamu...ianya berada di antara kornea dan lensa matamu
Bukan..bukan berarti lemah, Ummi harap kamu adalah selaput pelangi seperti pada asalnya karena ia mengandung informasi sangat unik dan bermanfaat untuk pengenalan pribadimu.
Jadilah engkau seperti iris yang selalu tahu akan eksistensi dirinya, karena seseorang yang mengenali dirinya akan mudah untuk mengenal Robbnya.

Engkau adalah pribadi yang unik anakku, teruslah menggali potensimu tapi sebelum menjadi siapa-siapa ummi sangat ingin melihatmu  menjadi seorang hafidzah qur’an...
Seperti prinsip dalam keluarga kita... Nahnu du’at qobla kulli sya’in....

Setelahnya engkau akan menjadi apa nantinya itu mutlak pilihanmu...ummi akan mendukungmu selalu...selalu...dan selalu... selama tidak bertentangan dengan risalah mulia Dien kita.


Iris juga nama bunga sayang, indah berwarna dan anggun seperti engkau,,,,
Engkau adalah seorang muslimah ciptaan Allah swt, salah satu bukti keMahaan Allah SWT bagi hambanya. Kau mampu menjaga izzahmu, kau mampu menginspirasi banyak orang dengan keanggunanmu.

Iris jadilah yang terbaik nak, tunjukkan pada dunia kalau seorang muslimah adalah wanita-wanita tangguh dengan karakter spesifik yang dibingkai dengan nilai keislaman yang mulia, dan risalah sempurna. 




Sakinah.....

Kata sakinah (Arab) mempunyai arti ketenangan dan ketentraman jiwa kedamaian; ketenteraman; kebahagiaan.
Ummi menamaimu sakinah, Tahukah kamu namamu terdapat dalam beberapa surah dalam Al Qur’an....?
Kata ini disebutkan sebanyak enam kali dalam Al-Qur’an, yaitu pada Surat Al-Baqarah ayat 248, Surat At-Taubah ayat 26 dan 40, Surat Al-Fath ayat 4, 18 dan 26.

Dalam ayat-ayat tersebut dijelaskan bahwa sakinah itu didatangkan Allah SWT ke dalam hati para nabi dan orang-orang yang beriman agar tabah dan tidak gentar menghadapi tantangan, ujian, cobaan, ataupun musibah. Sehingga sakinah dapat juga dipahami sebagai “sesuatu yang memuaskan hati”. (http://kualalan.blogspot.com/2012/06/sakinah-file.html)


Sayang....
Ketenangan, ketentraman , kedamaian jiwa sangat penting untukmu...
Engkau akan menjadi seorang istri.. sayang, partner, sahabat, pengingat bagi suamimu kelak..
Engkau akan mendampinginya nak, lelaki sholeh yang kita sepakati atas ijin Allah SWT untuk menjadi Qowwam-mu...
Jadilah hiasan baginya, jadilah penenang hati untuknya, tunjukkan pada Allah SWT, Rasul_Nya dan suamimu kalau engkau ingin memasuki surga dengan bakti padanya.
Suatu saat insya Allah engkau akan  menjadi seorang Ibu, madrasah pertama bagi mereka anak-anakmu...


Engkau akan mengasuh anak-anakmu, engkau akan menjadi sandaran anak-anakmu, karenanya engkau mutlak menenangkan mereka, memberi ketenangan, ketentraman dan kebahagiaan...
Dunia ini akan semakin buruk pada akhirnya, dan Ummi tidak akan bisa mendampingi mu selalu....
Karena itu ummi harap dengan selalu mengingat namamu, kamu mampu menghadapi kerasnya dunia ini sayang..
Jangan takut ananda sholehah..... ada Allah SWT yang akan menjagamu selalu, selama engkau berpegang pada dua hal. Yaitu Al Qur’an dan Sunnah Nabi mu.


 (minjem anak orang buat dokumentasi) :)


Iris Sakinah ...... 
Peluk, cium dan Salam Sayang selalu dari masa lalu... 
Ibu, Ummi_mu 
Nur Hadijah Yunianti, Krg.Bunga J





Wednesday, September 4, 2013

Catatan Kecil Tentang Kematian

CATATAN KECIL TENTANG KEMATIAN 



Sesungguhnya waktu hidup ini ibarat seorang musafir yang berpetualang dan singgah sejenak di bawah pohon untuk beristirahat, waktu istirahat itulah waktu kita di dunia...


Bagi orang-orang yang beriman waktu kematian adalah waktu yang terindah, jangan kira orang-orang beriman itu mati, tetapi sesungguhnya mereka itu hidup di sisi Tuhannya.......

Bagi orang-orang beriman kematian adalah pintu, sebuah langkah maju menjemput janji Allah, bahwa telah tertunaikan semua Ikrar pengabdian kepada sang Khalik.....

Bagi orang-orang beriman ada belasan, puluhan, ribuan orang yang terisak dengan kematiannya, itu bukan soal bagi mereka.......
Mungkin berat bagi mereka untuk pergi meninggalkan keluarga, amanah, dan segala hal yang dimilikinya di dunia ini........
Tapi ketetapan telah ditulis, Janji Allah lebih indah dibandingkan itu semua, melangkah menuju kenikmatan tertinggi adalah pasti.....

Kini...
Bagi kita yang tersisa di dunia fana ini, akankah kita berakhir seperti mereka? menjemput maut dengan gembira, dengan wajah tersenyum, karena telah diperlihatkan bagi kita, tempat pelabuhan terakhir? ataukah berakhir SEBALIKNYA...Wallahu a'lam,
         ALLAHUMMAKHTIM LANAA BI KHUSNIL KHATIMAH......